Senin, Agustus 24, 2009

Being 2 Years 3 Month Means...

Sejak pindah kerja di tempat baru devi sudah jarang update blog ini. Fasilitas di tempat baru tidak memungkinkan menggunakan internet secara bebas. Padahal banyak cerita yang ingin devi share di sini. I’ll think of a way to handle this matter so this blog will keep an update.


Little bit update on my condition adalah tentang tempat kerja yang baru. Pelajaran yang diterima dari bekerja ditempat ini adalah nothing is perfect. Yes, my decision was based on persuing my dream, and unfortunately, that wasn’t easy as I was expected. Perubahan kultur dari tempat kerja sebelumnya dengan tempat baru benar-benar menguras energi devi. Perbedaan tipe atasan juga membutuhkan penyesuaian yang agak lama. Hopefully I can overcome these things and can move along well.


Berikutnya adalah tentang perkembangan Qaisha. It’s just so amazing watching her growing up! Kata orang perkembangan anak bisa dilihat dari perkembangan bahasanya, dan hal itulah yang membuat devi terkagum-kagum mengamati perkembangan dan pertumbuhan Qaisha. Kosa katanya makin bertambah, tentu saja. Kalimat-kalimat yang keluar dari bibir mungilnya sering mengejutkan dan mengundang senyum kami. Pengucapannya juga semakin baik. Jika dulu dia menyebut namanya dengan “Kecha”, sekarang sudah bisa memanggil dirinya sendiri dengan “Keisha”. Hurus “S”-nya sudah bisa diucapkan dengan benar. Dulu menyebut susu dengan “cucu” sekarang sudah bisa bilang “susu”. Huruf “R” masih diucapkan sebagai “N” –which surprised me. Kids usually spell it as “L”. Dan “L” juga diucapkan sebagai “N” jika berada di akhir kalimat. Seperti "bantal" diucapkan "bantan". Jika berada ditengah kalimat "L" menjadi "Y", seperti kata "dulu" menjadi "duyu". Eh jadi inget "Goyang Duyu"-nya Project Pop...hehehe...


Yang paling menyenangkan adalah mendengarnya berbicara. Tidak dengan kalimat utuh tentunya karena masih terbatasnya kosa kata, atau bagaimana dia meniru ucapan kami yang sering kali dengan mimik serius. Dia sudah bisa menjawab jika ditanyakan “hari ini main kemana aja?”, atau “main apa aja di Rumah Pintar?” (ada Rumah Pintar baru di kompleks devi which really make me sooo happy), maka Qaisha akan menjawab “Keisha ayun-ayun, perosotan. Kakak nangis” Maksudnya “Qaisha main ayunan, main perosotan. Tadi ada kakak yang nangis”…hehehe.. seru ya?. Setidaknya kalau ditanya Qaisha sudah mampu menjawab. Tapi yang paling lucu adalah mendengarnya bercerita sehabis dia menangis: “Keisha nangis…huhuhu…ga mau celana” Maksudnya Tadi Qaisha nangis..huhuhu (menirukan bagaimana tadi dia menangis)…gara-gara ga mau dipakein celana”…hahaha… Ups! Ketahuan deh klo susah dipakein baju.


Pernah suatu kali ada kejadian begini. Qaisha sedang devi pangku, tiba-tiba denger suara motor ayah, sontak dia langsung teriak “ikut…ikut…” lalu berdiri mau menuju pintu lalu tiba-tiba balik lagi ke devi dan berkata “Tunggu sini ya. Jangan nangis ya!”. *$%&*#$!?! That’s my line!...hahaha…She took her mother’s line!


Words that comes out from a child mouth is such an amazing thing!


Selain itu adalah masalah kemandirian. Sekarang ini dia senang sekali melakukan apa-apa sendiri; seperti membuka kaleng susunya, membuka tutup botol susunya, membuka halaman buku, membuka kancing jaketnya (klo yang ini mah masih belum berhasil baru gayanya aja), milih bajunya sendiri, bahkan sampai pakai celana sendiri. Kalau tiba-tiba devi yang melakukan hal-hal tersebut di atas Qaisha akan langsung teriak "Aku aja...aku aja..!" Dan kalau sudah dibuka duluan misalnya, barang itu harus ditutup atau ditempatkan seperti semula lagi untuk dia buka.


Mau pake celana sendiri punya cerita tersendiri bagaimana awalnya itu bisa terjadi. Semuanya berkat Calista yang sekarang udah bisa pakai baju sendiri (and she's not even 3 years old yet!). Katanya kalo sekolah (Calista already went to Playgroup now) Calista lebih seneng pake baju sendiri, semuanya sendiri dari baju dalam sampe pake seragamnya. Jadi embah atau ibunya tinggal benerin dikit-dikit aja. Nah pas kita nginep di sana setiap hari Qaisha dan Calista pasti mandi bareng, pake bajunya bareng dan disitulah dia ngeliat Calista pake baju sendiri. Sampe di lebak bulus kebiasaan ini nular ke Qaisha. Devi seneng ngeliat Qaisha mengikuti kebiasaan baik.


Pas awal pake celana sendiri dia agak bingung makenya karena dia belum bisa pake celana sambil berdiri. Devi tuntun dia supa duduk sambil bilang "pake celananya duduk ya" supaya masukin kakinya gampang. Nah setelah itu klo mau pake celana dia pasti komen ini dulu "pake celananya duduk ya" terus baru dia duduk dan pake celananya...hehehe... Itu terus begitu kalo mau pake calana. Sampe kalimat orang pun diikutinya pula...hahaha...


Benar-benar ya usia dua tahun itu masa-masa peniruan habis-habisan.


Membuka halaman adalah kebanggan devi tersendiri. Devi senang sekali untuk soal satu ini. Karena devi tahu salah satu tahapan seorang anak telah dikenalkan bacaan sejak dini adalah kesenangannya membuka halaman jika sedang dibacakan buku. Kalau devi sedang bacain buku sambil dipangku kah atau sambil nenen -maaf- (Qaisha masih nenen dan devi sedang berpikir tentang menyapih) pasti dia yang membuka halaman berikutnya. Kalau devi secara refleks membuka halaman berikutnya setelah membacakan halaman sebelumnya, maka halaman yang sudah dibuka tadi dikembalikan lagi dan dia yang membuka.


Soal ngebacaain buku ini adalah hal yang sangat positif karena sejak awal memang ini yang ingin devi perkenalkan salah satunya pada masa-masa emasnya. Tapi dibalik itu kadang suka cape sendiri...hehehe...pengakuan dosa seorang ibu. Devi punya satu set buku cerita rakyat 13 judul plus 1 buku alfabet dan 1 buku pribahasa dalam satu box khusus. Total 15 buku. Dan kalau Qaisha lagi senang 15 - 15 nya Qaisha bisa minta dibacain semua. Gubrakkks!!! Dan kalau Qaisha sudah minta itu ga ada pantang menyerahnya. "Baca...baca...baca!!" begitu terus berulang-ulang sampe kita bacain itu bukunya. Kalau perlu muka kita dia dorong kearahnya sambil terus bilang "baca.. baca.. baca..." ..hehehe... Kalo lagi seger sih ga papa, toh devi seneng bacaain cerita, tapi kalo lagi cape itu yang perlu tenaga ekstra. Phew...! But its okey, I love see her holding books and find the joy of them. Maybe I will post collection of her books next time, coz these books help me alot to teach her good things.



Tidak ada komentar: