Selasa, Desember 02, 2008

Before Bed Time

Ini adalah foto-foto ritualnya Qaisha sebelum tidur. Pertama-tama dia harus ngeluarin semua buku dari tempat peyimpanannya. “Ku..ku..ku..” (buku maksudnya) katanya sambil menunjuk ke tumpukan buku. Tapi “Ku..ku..ku..” ini bisa juga artinya kupu-kupu. Tergantung dia ngomongnya di mana, klo lagi di luar rumah atau klo lagi liat gambar binatang itu artinya Kupu-kupu.

Abis itu kita bacain satu-satu. Mulai dari Juz’amma untuk Anak-anak yang tebalnya ratusan halaman sampai cerita keluarga tikus yang cuma 5 halaman board book. Sambil membalik halaman biasanya tangannya sibuk menunjuk-nunjuk sambil bilang “nih..nih..” maksudnya dia minta kita kasih tau itu apa yang dia tunjuk. Tapi ada juga aksi-aksi ngerobek halaman buku hanya karena dia ga sabar aja buat ngebukanya. Sudah banyak buku yang jadi korbannya, dan yang selamat ya cuma buku yang jenis board book. Untuk anak seusia Qaisha emang paling aman kasih buku jenis ini atau yang terbuat dari kain. Usianya akan lebih lama menghadapi anak-anak yang motoriknya masih belajar ini.

Salah satu buku yang hampir menjadi serpihan lembaran ini (hiperbola bangeddd) adalah yang judulnya Conejito. Buku ini termasuk koleksi devi yang cukup penting. Selain ada tanda tangan penulisnya, Margaret Read MacDonald, buku ini juga pernah menemani devi dongeng di RSCM (ceritanya ada di sini). Devi suka sekali buku ini karena ada lagunya, bisa digunakan untuk mengenal binatang, dan yang penting mengajarkan beberapa kata dalam 3 bahasa yang berbeda. Duh klo liat kondisi bukunya sekarang agak-agak sedih juga sih. Tapi kalo inget gimana kita (devi, ayah dan Qaisha) bergembira bersama : nyanyi-nyanyi sambil tepuk tangan, “memukul” buku sambil berujar “BUM” serta ngeliat wajah Qaisha yang menikmati cerita, maka its all worth it. Ga papa deh bukunya rusak, yang penting we have a wonderful moment together with the book, we have share great moment together.

Nah sekrang ada tambahan ritual lain sebelum tidur. Kami harus “mengganggu” tidurnya tetangga dulu dengan suara nyanyain ga jelas kami yang diiringi oleh organ tunggal eh pianika tunggal deh…hehehe…. Intinya tetangga ga boleh tidur sebelum kami tidur…hahaha… Semua ini berkat Qaisha yang gigih mengobrak-abrik lemari lalu menemukan pianika biru itu. Maka tidak ada malam yang kami lewatkan untuk memainkan alat musik itu sambil nyanyi lagu yang hanya kami saja yang mengerti. Terutama ayah yang akhirnya bisa menemukan alat yang bisa mengasah cengkok dangdutnya yang ia percayai sudah menjadi bakat alami…hehehe… Qaisha pun ga mau kalah. Setiap malam pasti sibuk memencet tuts-tuts pianika dan terus berusaha mengeluarkan suara dari benda itu seperti yang dilakukan ayah meskipun sejauh ini masih belum ada hasilnya. Sedangkan devi cukup menjadi penonton saja. Pernah sekali ikut-ikutan “konser” tapi ya sudahlah, devi sadar not-not balok bukan buat devi. Dan lagi kan tiada konser yang ga ada penontonnya bukannn???

Setelah itu semua dijalani dan Qaisha mulai mengusap-usap matanya itu artinya dia udah ngantuk. Apalagi klo udah bilang “Bobo…bobo…”, baru deh kita semua tidur. Dan pastinya ga lupa doa dulu…. Selamat tidur, cantik.

1 komentar:

Mama Bintang Luna mengatakan...

wah..wah.. banyak kehebohan ya menjelang bobo' malam.
(psst... tapi belum ada yang lapor sama pak RT kan? hihhihi..)