Ada beberapa kata yang memiliki 2 vokal “i” dalam satu kata itu diucapkan jadi “e” sama Qaisha. Contoh yang paling sering banget disebut adalah “Pepes” untuk “Pipis” dan "Meme" untuk “Mimi”. Tapi untuk kata “Gigi”, “Inci” (baca: Kelinci) bisa diucapkan dengan fasih dan benar. Pun begitu Qaisha juga punya kosa kata sendiri yang tidak umum untuk orang umum (duh apa sih?), dan yang paling sering dipakai adalah “Dudut” untuk “Gigit”. Kegemaran ayah yang sukat Dudut eh gigit pantatnya (maaf) Qaisha yang bikin satu kata itu selalu terdengar di seantero rumah. Maka jangan bingung kalo Qaisha bilang “Meong dudut” itu maksudnya “Kucing gigit”.
Oh iya, “Meong” itu maksudnya “Kucing”. Untuk binatang sejauh ini baru bisa menyebutkan nama “Kambing” ("Mbing")dan “Kelinci” ("Inci") saja. Untuk binatang lainnya Qaisha lebih senang menyebutkan berdasarkan suaranya, seperti “Kwek kwek” untuk Bebek, “Guk guk” untuk Anjing, “A a’ u u’” untuk Monyet, “Kuk kuk” (Kukuruyuk maksudnya) untuk Ayam Jantan, “Petok petok” untuk Ayam Betina, “Aum” untuk Harimau, “Kok kok” untuk Katak yang diikuti dengan menggerakaan tangan kanan berada di depan leher yang merupakan BSL (British Sign Language) untuk Frog, “Moo” untuk Sapi, “Moo” juga tapi untuk Gajah yang diikuti dengan menaruh tangan di depan hidung untuk menggambarkan belalai Gajah, lalu special case untuk Kuda adalah suara “Gedbek gedbek” yang juga diikuti oleh gerakan kepala ke atas ke bawah untuk menggambarkan sedang naik kuda. Ehm…apa lagi ya? Ah ya, untuk kuda kadang Qaisha juga bersuara “Bang..bang..ini..bang” (Bang..bang sini bang)…hahaha.…maksudnya manggil tukang delman yang lagi lewat di depan rumah…hehehe…
Waktu usianya masih setahun beberapa binatang itu punya gerakannya sendiri-sendiri. Seperti kalau menyebut Kelinci Qaisha akan meletakkan kedua tangannya di atas kepala untuk menggambarkan telinga Kelinci, menyatukan kedua tangan untuk Burung, meletakkan tangan di ketiak lalu mengepak-ngepakkannya untuk Bebek, meletakkan satu tangan di depan hidung dan satunya lagi di telinga untuk Gajah yang sekarang tinggal gerakan di depan hidung saja, menggaruk garuk badan dan kepala untuk Monyet dan tentu saja gerakan yang masih bertahan adalah gerakan untuk Katak.
Beberapa gerakan tersebut devi ambil berdasarkan BSL /dan ASL (American Sign Language) juga gerakan yang biasa digunakan dalam mendongeng untuk menggambarkan salah satu binatang. Sebenarnya gerakan ini lumayan membantu devi dalam memahami apa yang lagi dimaui Qaisha atau yang sedang “dibicarakan” Qaisha. Ini bisa juga disebut sebagai Baby Sign Language. Lebih jauh tentang Baby Sign Language bisa dilihat di sini. Tapi seiring berjalannya waktu gerakan-gerakan itu semakin jarang dipakai Qaisha dan lebih banyak berekspresi melalui kata-kata. Dan tentu saja, kata-kata itu punya kamusnya sendiri yang tidak beredar di pasaran...hehehe....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar