Kamis, Agustus 21, 2008

Aku hanya ingin...

Mengetik judul di atas jadi ingat puisinya Sapardi Djoko Damono yang luar biasa romantisnya itu:

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana dengan kata yang tak sempat:
diucapkan kayu kepada api yang menjadikannya abu.
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana dengan isyarat yang tak sempat:
disampaikan awan kepada hujan yang menjadikannya tiada.


Ah indahnya...

Hmm...(lagi menghayati ceritanya...hehehe..)

Tapi tulisan ini sama sekali ga ada hubungannya dengan puisi di atas maupun bernuansa romatis sedikit pun (hiks...). Tulisan ini adalah tentang keinginan terdalam devi saat ini. Dan yang jadi keinginan devi saat ini adalah INGIN BERSIH-BERSIH KAMAR. Duh rasanya pingiiinnn banget dapet libur panjang and stay di rumah buat ngebersihin kamar yang sudah lebih dari 2 minggu ga di pel-pel, pingiiiinnnn banget nyelesein setrikaan yang sudah sebulan menumpuk dan tak kunjung bisa devi selesaikan tuntas, pingiiiiinnnn banget ngembaliin fungsi meja kerja sebagai meja kerja dan bukan tempat menumpuk barang-barang "ajaib" supaya ayah bisa punya meja kerja. Hhh....(hela napas mode on).

Badan rasanya udah gatal-gatal klo masuk kamar. Masuk ke dalam kamar kaki rasanya berdebu seperti abis main bola di lapangan. Gregetan sebenernya pingin segera ngebersihin kamar. Pinginnya sih bisa punya waktu khusus buat beresin kamar and bukan sebentar-sebentar mencuri kesempatan klo Qaisha tidur atau lagi dibawa ayah keluar rumah, karena hasilnya pasti ga memuaskan (dalam artian tidak sebersih yang devi inginkan).

Simple banget sih sebenernya...

Well, mudah-mudahan bisa ketemu waktu khusus itu dalam waktu dekat ini dan biarlah waktu "mencuri-curi kesempatan" itu bisa devi manfaatkan maksimal. Meanwhile biarlah devi menikmati romantisnya puisi Pak Sapardi di atas dulu.

Hmmm...

Ah, memang puisi yang indah...

Tidak ada komentar: