Tawa Qaisha sekarang ini sudah dihiasi oleh empat gigi mungil yang lucu. Dua di atas dan dua di bawah. Gigi bawahnya yang tumbuh lebih dulu. Alhamdulillah tidak demam. Tapi satu gigi atas yang mau muncul ketika itu sempat membuat Qaisha demam. Banyak faktor sebenarnya yang bikin Qaisha sakit waktu itu, karena tak sekedar demam, sehari sebelumnya pun sempat diare. Tapi, Alhamdulillah, bisa dilewati dengan baik, meskipun kalo Qaisha sakit, devi pasti stressssss luarrrrr biasssaaa!!
Sekarang ini Qaisha lagi senang-senangnya merambat; belajar jalan sambil berpegangan pada tembok, jendela, bangku atau apapun yang terjangkau yang bisa membantunya bergerak. Selain itu keahlian merangkaknya juga semakin mahir. Ibaratnya ia adalah pembalap F1 yang tau-tau sudah mau sampai garis finish (dalam hal ini dapur) sebelum sempat saingannya (dalam hal ini ayah, ibu dan eyang) berpikir menginjak pedal gas.
Ia juga semakin mampu menunjukkan kemauannya sendiri. Jika ia ingin digendong ia akan membuka tangannya sambil menengadah memandang orang didepannya, jika ia tidak ingin diusik dari yang sedang dikerjakannya ia sudah bisa berteriak kesal, jika ia mau ke tempat tertentu ketika digendong ia akan memiringkan badannya ke arah yang dimaksud, jika ia merasa terganggu ia juga sudah bisa ngomel dengan bahasa yang tidak ada kamusnya.
Tangannya juga semakin lincah menunjuk-menunjuk sesuatu dengan jari mungilnya. Ia senang dengan foto atau gambar yang terpajang di dinding. Ia senang mencari-cari gambar yang ditanyakan kepadanya lalu menunjukkan foto atau gambar itu pada kami. Ia senang sekali dengan gaya mengangkat telpon dengan menaruh tangannya ke telinga lalu mengatakan "Oo.." (hallo - penj.) Ia akan segera bertepuk-tepuk tangan jika ada yang mengatakan "hore!!", dan akan terdiam jika terdengar adzan yang berkumandang di televisi. Ia akan mengikuti kami yang mengajarkan mengatakan Allahu Akbar semampunya, dan melanjutkan kalimat "Ciluuuk ba.." sambil memiringkan kapala kearah yang berlawanan dengan orang dihadapannya.
Mata sipitnya yang hilang ketika tertawa selalu menyertai permaianan kejar-kejaran kami sepulang kantor. Permainan yang mengusir rasa lelah devi dan ayah setelah jauh dari rumah sepanjang setengah hari....
1 komentar:
wah.. adek Qaisha udah besar ya.. ntar lagi bisa kejar2an sama kakak Bintang dan Mbak Luna ya
Posting Komentar